Keragaman Budaya dalam Perspektif Sejarah dan Agama

Main Article Content

Muhammad Yasin ibnu Syahrowardi

Abstract

Setiap manusia pasti pernah berkomunikasi. Komunikasi ini dilakukan sejak manusia lahir, yaitu sejak mereka bayi. Komunikasi tidak harus dalam bentuk kata-kata tetapi juga dapat melalui tindakan. Pada bayi misalnya, tindakan mereka seperti menangis, dapat menggambarkan bahwa mereka merasa tidak nyaman. Tindakan tertawa menggambarkan kegembiraan atau mereka menyukai sesuatu. Komunikasi dapat terjadi di mana pun, kapan pun dan dapat dilakukan oleh siapa pun. Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam suku. Masing–masing suku memiliki budaya yang berbeda-beda pula. Orang Batak, misalnya, memiliki perangai yang tegas dan memiliki stereotype yang cenderung keras. Lain halnya dengan orang Jawa Tengah yang lebih terasa halus pembawaannya. Jika kita melihat realita seperti ini, lalu bagaimana budaya yang berbeda dapat menyatukan persepsi dan ide terhadap suatu tindakan?

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Yasin ibnu Syahrowardi, M. (2021). Keragaman Budaya dalam Perspektif Sejarah dan Agama. DESANTA (Indonesian of Interdisciplinary Journal), 1(2), 94–99. Retrieved from https://jurnal.desantapublisher.com/index.php/desanta/article/view/34
Section
Articles