KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN DI ERA DINASTI ABBASIYAH

Abstract

Dinasti Abbasiyah merupakan salah satu kekhalifahan Islam yang berdiri setelah runtuhnya Bani Umayyah. Motivasi dan support pemikiran bahwa kekuasaan khalifahan harus berasal dari keturunan Nabi Muhammad saw, maka abu al-abbas al-saffah dan seorang panglima yang gagah perkasa, abu muslim al-khurasani serta berbagai kelompok lainnya, berhasil mengalahkan khalifah bani umayyah terakhir, yaitu khalimah marwan II pada tahun 750 M/132 H. Pada masa pemerintahannya, Islam mengalami kemajuan pesat, sehingga periode ini dikenal sebagai The Golden Age of Islam atau masa kejayaan Islam. Jurnal ini bertujuan untuk mengkaji sejarah Bani Abbasiyah, perkembangan ilmu pengetahuan pada masa tersebut, serta faktor-faktor yang menyebabkan kemundurannya. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan (library research) dengan menelaah berbagai literatur, seperti buku, jurnal, dan catatan sejarah. Data dikumpulkan melalui kegiatan membaca, mencatat, serta menganalisis sumber-sumber yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bani Abbasiyah berdiri sekitar tahun 132-556 H (750- 1258 M), Dinasti ini tercatat paling lama berkuasa, pada kurun waktu 5 abad tersebut dinasti abbasyiah dipegang oleh 37 khalifah dan masing-masing memimpin selama 14 tahun. Pemerintah Abbasiyah terbagi ke dalam empat fase. Pada masa ini, ilmu pengetahuan berkembang pesat dan terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu ilmu naqli (ilmu yang bersumber dari wahyu) dan ilmu aqli (ilmu yang bersumber dari akal).